BKPM: Realisasi Investasi 2015 Tetap Tinggi


IMQ, Jakarta —  Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan, realisasi investasi langsung pada 2015 diproyeksikan tetap tinggi meskipun ada perlambatan ekonomi global.

“Kecenderungan peningkatan investasi tampak dari jumlah rencana investasi yang ada di pipeline September 2014 yang nilainya mencapai Rp2.000 triliun atau meningkat Rp200 triliun dari Juli 2014 sebesar Rp1.800 triliun,” kata Deputi Pengendalian Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Azhar Lubis di Jakarta, Selasa (21/10).

Presiden Joko Widodo, menurut Azhar, memiliki visi untuk mendorong pembangunan. Komitmen investasi tersebut berasal dari berbagai sektor, salah satu yang terbesar adalah sektor hilirisasi tambang seperti pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) dan sektor pengolahan perkebunan.

“Investor semakin percaya akan ekonomi Indonesia selain ada peningkatan komitmen investasi juga karena carry over dari tahun sebelumnya yang masih menunggu kondisi ekonomi Indonesia, bahkan komitmen telah terkumpul sejak 2011,” paparnya.

Agar komitmen investasi dapat di realisasikan dengan cepat, lanjut Azhar, upaya mendorong perbaikan infrastruktur seperti penyediaan listrik, jalan, dan pelabuhan harus dipercepat.

“Infrastruktur harus segera disediakan khususnya di daerah terpencil agar menarik investor dan membuka pusat pertumbuhan baru,” ujarnya.

Berdasarkan data BKPM, sepanjang Januari hingga September 2014 realisasi investasi langsung mencapai Rp342,7 triliun. Investasi terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp228,3 triliun atau tumbuh 14,6% dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp114,4 triliun atau tumbuh 21,6%.