INVESTASI DI KAWASAN INDUSTRI

PROSPEK INVESTASI DI KAWASAN INDUSTRI

Memasuki tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi oleh semua lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri masih positif berkisar antara 5,5% – 6,5%, seperti yang diungkapkan oleh Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi kepada bisnis.com di sela-sela acara Market Outlook Perdagangan Berjangka, November 2013 lalu.

Kawasan Industri ModernCikande
Adanya pertumbuhan ekonomi yang positif dapat mendongkrak peningkatan pembangunan pabrik-pabrik baru untuk memenuhi permintaan konsumen dan meningkatnya permintaan kawasan industri. Seperti yang diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh konsumsi dalam negeri.

Peningkatan upah minimum buruh di berbagai provinsi, kota dan kabupaten pada tahun 2014 ini tidak terlalu menghambat pertumbuhan industri karena ada beberapa pabrik yang hanya relokasi ke daerah yang masih memiliki upah minimum kecil.

Prospek Pengembangan Kawasan Industri

Dikutip dari laporan Komite Ekonomi Nasional (KEN) disini, menyebutkan bahwa prospek ekonomi tahun 2014 positif dengan beberapa faktor pendukungnya yaitu inflasi cenderung rendah, nilai tukar rupiah cenderung stabil, konsumsi dalam negeri, peningkatan investasi, ekspor dan pengembangan industri keuangan syariah. Meningkatnya kelas menengah (growing middle class income) di Indonesia juga ikut menentukan pertumbuhan ekonomi Indonesia karena konsumsi mereka yang lebih tinggi dari kelas menengah ke bawah.

Menanggapi prospek ini dan ingin terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi maka pemerintah menyediakan kawasan industri untuk meningkatkan pertumbuhan industri baru. Saat ini, pemerintah sedang menggodok RUU Perindustrian yang akan mendorong pemerintah untuk menyediakan infrastruktur kawasan industri, seperti yang diucapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari di Jakarta, Senin (30/12/13) kepada antaranews.com.

Pada pasal 62 RUU Perindustrian disebutkan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjamin ketersediaan infrastruktur industri, diantaranya yaitu ketersediaan lahan industri serta berbagai fasilitas penunjangnya, seperti ketersediaan energi (listrik), transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan sumber daya air. Dana untuk kegiatan tersebut dapat diambil dari APBN atau APBD baik pemerintah sendiri yang membangun kawasan industri tersebut maupun melalui pola kerjasama antara swasta dan pemerintah atau swasta dan BUMN.

Peran pemerintah penting dalam membangun kawasan industri sebab saat ini Indonesia merupakan negara satu-satunya di dunia yang kawasan industrinya dibangun oleh swasta. Jika pemerintah ikut membangun kawasan industri maka akan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh pelaku industri.

Investasi Kawasan Industri Indonesia

Berdasarkan rapat kerja Kementerian Perindustrian, Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (Ditjen PPI) pada Mei 2013, prospek investasi kawasan industri terbilang cukup cerah (unduh disini). Salah satu faktor pendorongnya yaitu adanya RUU Perindustrian. Undang-undang ini akan menjamin bahwa pemerintah menyediakan kawasan industri baik membangun sendiri maupun bekerjasama dengan swasta. Selain faktor tersebut, ada beberapa faktor mengapa investasi kawasan industri di Indonesia menjanjikan diantaranya yaitu adanya investasi sektor industri yang cenderung meningkat ke kawasan industri, permintaan lahan kawasan industri meningkat sedangkan pasokan cenderung konstan, dan adanya regulasi yang mewajibkan perusahaan industri berlokasi di kawasan industri (PP No. 24/2009 tentang Kawasan Industri).

Pemerintah perlu mencontoh kawasan industri yang sudah ada seperti Kawasan Industri ModernCikande di Cikande agar pembangunan kawasan industri baru yang dibangun oleh pemerintah memiliki infrastruktur yang lebih baik sehingga kawasan tersebut dapat mendongkrak perekonomian di daerah tersebut khususnya dan secara nasional pada umumnya.

Sumber: http://www.modern-cikande.co.id/lang_id/artikel/prospek-investasi-kawasan-industri-di-tahun-2014/

Kawasan Industri yang Terus di Cari

Laju pertumbuhan industri properti di Indonesia yang sedikit tersendat bukan hanya dialami sektor properti hunian dan ritel saja, melainkan juga bagi properti kawasan industri.

Di sektor ini, tidak semua pengembang memiliki andil. Hanya mereka yang memiliki modal besar atau pengembang besar saja yang bermain di sektor ini. Pengembang seperti Intiland, Sinar Mas Land, atau Lippo grup merupakan beberapa contoh pengembang yang sangat ekspansif untuk properti kawasan industri.

Head of Research Savils, Anton Sitorus, mengungkapkan, pengembang menengah sebenarnya juga dapat ikut menjadi pemain sektor properti kawasan industri, namun memang dibutuhkan modal dan landbank yang besar. Sebab itu, saat ini masih ada keengganan pengembang menengah untuk bermain di sektor properti ini.

Menurut Anton, properti kawasan industri juga masih memberikan prospek yang bagus pada tahun mendatang. Namun, seperti yang dialami semua sektor industri properti, pertumbuhan kawasan industri saat ini masih melambat. Jika dibandingkan dengan dua tahun lalu, tahun ini menjadi tahun jenuh.

Permintaan untuk unit kawasan industri mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah harga yang sudah ada di ambang maksimal untuk unit kawasan industri. Artinya, harga yang ada saat ini sudah sangat sulit untuk naik lagi, kalau tidak ingin ditinggalkan konsumennya. "Tahun-tahun lalu kenaikan harga dapat mencapai 30 persen tiap tahun, saat ini angka 15 persen sudah maksimal," kata Anton.

Terlebih konsumen dari kawasan industri adalah perusahaan manufaktur yang memiliki hitungan ketat terkait pengeluaran. Kalau harga tanah yang ditawarkan terlalu mahal, perusahaan manufaktur akan lebih mencari tempat baru yang lebih murah. Pasalnya, konsumen dari kawasan industri ini masih didominasi perusahaan yang sudah ada di Indonesia dan ingin melakukan ekspansi. Seperti perusahaan otomotif, atau farmasi yang sudah ada sejak dulu di Indonesia. Untuk perusahaan baru yang akan masuk, masih akan sangat sedikit.


DAFTAR  KAWASAN INDUSTRI DI INDONESIA

DAFTAR BACAAN LAIN TERKAIT KAWASAN INDUSTRI