Target penggunaan kawasan industri mencapai 1.000 ha hingga akhir 2011
Oleh Dani Prasetya -
Senin, 31 Oktober 2011 | 13:46 WIB
JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan penggunaan
kawasan industri mencapai 1.000 hektare (ha) hingga akhir tahun. Hingga
September 2011 kawasan industri utama di Karawang, Tangerang,
Purwakarta, Bekasi, dan Serang telah mencatatkan 900 ha.
"Akibat
kebutuhan masyarakat yang meningkat membuat perusahaan berniat menambah
kapasitas produksi dan juga investasi," ujar Dirjen Pengembangan
Pewilayahan Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi, Senin
(31/10).
Perkembangan pesat kawasan industri dimulai sejak 2007.
Saat itu kawasan industri hanya tercatat sekitar 100 ha. Angka itu lalu
meningkat menjadi 200 ha pada 2009. Setahun kemudian banyaknya investasi
baru mendongkrak penggunaan kawasan industri menjadi 500 ha.
Sektor
otomotif berkontribusi sebesar 48% dari total kawasan industri.
Industri makanan dan minuman, tekstil, petrokimia, dan telekomunikasi
menjadi sektor penyumbang peningkatan kawasan industri lainnya.
Sayangnya,
dia masih belum dapat mematok target pada 2012. Dedi hanya memastikan
industri logam dasar akan berkembang di luar Pulau Jawa, sedangkan
kawasan industri di Pulau Jawa akan menjadi pusat industri berteknologi
tinggi yang tidak butuh banyak air.
Dirjen Industri Unggulan
Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi,
pernah menyebutkan, Pulau Jawa masih menjadi andalan pengembangan
industri utama.
Untuk industri telematika, Indonesia masih
mengandalkan Jakarta, Bandung, dan Surabaya sebagai lokasi utama.
Sementara sektor perkapalan, Lamongan dan Surabaya menjadi sentra
pengembangan industri utama. Lalu, sektor tekstil akan terpusat di
Majalengka, sedangkan pertahanan pada wilayah Jakarta, Bandung, dan
Surabaya.
Hanya saja, pengembangan kawasan industri di luar
Karawang, Bekasi, dan Serang masih terkendala beberapa masalah seperti
permasalahan infrastruktur, regulasi perpajakan dan ketersediaan energi.