Indonesia dan Jepang sepakat perbaiki kawasan industri
Oleh Irma Yani -
Rabu, 24 November 2010 | 13:36 WIB
JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat melakukan pembangunan
kawasan perkotaan atau Metropolitan Priority Area (MPA). Rencananya,
proyek itu akan mulai berjalan pada 2013 mendatang.
Proses
pembangunan mulai dilakukan dengan studi kelayakan di kawasan Jakarta
dan sekitarnya. "Yang menjadi pilot project adalah kawasan industri
Pulogadung di Jakarta Timur dan Cikarang karena di sana banyak
pabrik-pabrik perusahaan dari Jepang," kata Deputi Sarana dan Prasarana
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Dedy
Priatna, Rabu (25/11).
Dedi menjelaskan, pemerintah Jepang ingin
ada perbaikan infrastruktur di kawasan industri tersebut. Diantaranya
perluasan Pelabuhan Tanjung Priok atau membuat pelabuhan baru, perluasan
Bandara Soekarno-Hatta, serta mempercepat realisasi mass rapid
transport (MRT) dari selatan menuju utara, sepanjang Lebak Bulus menuju
Kota serta jalur Cikarang menuju Balaraja yang menghubungkan timur
dengan barat.
"Mereka sangat tertarik untuk menggarap MRT, tapi
sejauh ini belum ada komitmen apapun sebelum adanya penandatanganan
Memorandum of Cooperation (MOU)," tandasnya.
Asal tahu saja,
konsep pembangunan MPA adalah menghubungkan antara pusat produksi dengan
pasar. Dalam hal ini, Dedy mengatakan, Jepang ingin menghubungkan pusat
barang-barang produksi mereka yang ada di Indonesia dengan pasar baik
dalam negeri maupun ke internasional. Misalnya, pembangunan jalan,
pelabuhan, listrik, sanitasi, bahkan hingga lapangan udara.
Pembangunan
proyek MPA akan menelan dana yang cukup besar. "Hibah dari Jepang untuk
masterplan sekitar US$ 3 juta sampai US$ 5 juta. Sedangkan untuk studi
kelayakan diprediksi sekitar US$ 5 juta," ucapnya Dedy.
Ia
mengatakan, Jepang juga telah menyiapkan hibah sebesar US$ 10 juta untuk
persiapan kerjasama ini. Selain itu, Jepang juga telah menyatakan
kesiapannya menyediakan anggaran sebesar US$ 52,9 miliar untuk
pembangunan satu dari enam koridor ekonomi.