JAKARTA. Pemerintah
Indonesia dan Jepang sepakat melakukan pembangunan kawasan perkotaan atau
Metropolitan Priority Area (MPA). Rencananya, proyek itu akan mulai berjalan
pada 2013 mendatang.
Proses pembangunan
mulai dilakukan dengan studi kelayakan di kawasan Jakarta dan sekitarnya.
"Yang menjadi pilot project adalah kawasan industri Pulogadung di Jakarta
Timur dan Cikarang karena di sana banyak pabrik-pabrik perusahaan dari
Jepang," kata Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Dedy Priatna, Rabu (25/11).
Dedi menjelaskan,
pemerintah Jepang ingin ada perbaikan infrastruktur di kawasan industri
tersebut. Diantaranya perluasan Pelabuhan Tanjung Priok atau membuat pelabuhan
baru, perluasan Bandara Soekarno-Hatta, serta mempercepat realisasi mass rapid
transport (MRT) dari selatan menuju utara, sepanjang Lebak Bulus menuju Kota
serta jalur Cikarang menuju Balaraja yang menghubungkan timur dengan barat.
"Mereka sangat
tertarik untuk menggarap MRT, tapi sejauh ini belum ada komitmen apapun sebelum
adanya penandatanganan Memorandum of Cooperation (MOU)," tandasnya.
Asal tahu saja, konsep
pembangunan MPA adalah menghubungkan antara pusat produksi dengan pasar. Dalam
hal ini, Dedy mengatakan, Jepang ingin menghubungkan pusat barang-barang
produksi mereka yang ada di Indonesia dengan pasar baik dalam negeri maupun ke
internasional. Misalnya, pembangunan jalan, pelabuhan, listrik, sanitasi,
bahkan hingga lapangan udara.
Pembangunan proyek MPA
akan menelan dana yang cukup besar. "Hibah dari Jepang untuk masterplan
sekitar US$ 3 juta sampai US$ 5 juta. Sedangkan untuk studi kelayakan
diprediksi sekitar US$ 5 juta," ucapnya Dedy.
Ia mengatakan, Jepang
juga telah menyiapkan hibah sebesar US$ 10 juta untuk persiapan kerjasama ini.
Selain itu, Jepang juga telah menyatakan kesiapannya menyediakan anggaran
sebesar US$ 52,9 miliar untuk pembangunan satu dari enam koridor ekonomi.