Oleh Adi Wikanto -
Jumat, 19 November 2010 | 17:33 WIB
JAKARTA. Parlemen
mendesak PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II tidak sembarangan membangun
pelabuhan. Desakan ini muncul setelah Pelindo II membatalkan pembangunan
pelabuhan internasional di Bojanegara, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang,
Banten.
Asal tahu saja, awalnya
Pelindo II sudah berencana membangun pelabuhan itu. Proyek ini merupakan
kerjasama Pelindo II dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan pemerintah
pusat. Pemprov Banten sudah menyediakan lahan dan dana dari APBN dan APBD.
Awalnya, pembangunan
proyek tersebut sudah berlangsung. Master plan pun sudah disiapkan. Namun,
Pelindo II menghentikan pembangunan. Mereka malah beralih membangun pelabuhan
di Karawang. Sampai saat ini, proyek pelabuhan di Bojanegara pun mangkrak.
DPR tidak keberatan
langkah Pelindo II itu. Namun, DPR berharap, Pelindo II merencanakan
pembangunan tersebut dengan matang. Mereka tidak ingin, kasus macetnya PIB
terulang lagi. "Pelindo II harus fokus menyelesaikan proyek di Karawang
itu, jangan macet lagi," tandas Ketua Komisi VI Airlangga Hartarto, Jumat
(19/11).
Asal tahu saja, Pelindo
II akan membangun pelabuhan di Karawang. Mereka sudah mengincar lahan di
Cilamaya, Karawang. Di daerah itu, terdapat lahan seluas 10 ribu hektar.
Nantinya, pelabuhan ini sebagai pendukung Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah
tidak bisa dikembangkan lagi.