Oleh Hans Henricus - Kamis, 18 November 2010 | 21:50 WIB
BOGOR. Keidanren atau kamar dagang dan industri Jepang mendukung proyek pengembangan infrastruktur di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) senilai US$ 60 miliar. Dukungan itu disampaikan saat kunjungan kerja Wakil Presiden (Wapres) Boediono ke Jepang tanggal 13 November hingga 17 November 2010.
Pengembangan infrastruktur itu antara lain pembangunan pelabuhan,
kawasan ekonomi baru, infrastruktur transportasi, air bersih, dan
pembangkit listrik. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa
menjelaskan, dana untuk membiayai pengembangan infrastruktur itu
merupakan kombinasi.
Rinciannya, kombinasi antara dana swasta murni dari Jepang, program
kemitraan swasta dan pemerintah (public private partnership), pihak
swasta Indonesia, dan Badan Usaha Milik Negara.
Kemudian, ada pinjaman lunak (soft loan) dari Jepang, serta sebagian
kecil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Ini
pembicaraan-pembicaraan yang sudah menjadi hal yang harus segera kita
follow up," ujar Hatta usai mendampingi Wakil Presiden Boediono
melaporkan hasil kunjungan kerja ke Jepang di Puri Cikeas, Kamis malam
(18/11)
Nantinya, akan ada sebuah Memorandum of Understanding (MoU) untuk
menjalankan kerjasama itu. Penandatanganannya direncanakan pada saat
Bali Democracy Forum bulan Desember nanti.
Menurut Hatta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan tadi
memberikan arahan bahwa Indonesia dengan all direct diplomacy harus
memanfaatkan hubungan baik ini. Sehingga, kerjasama Indonesia dan Jepang
semakin meningkat.
Apalagi, antara Indonesia dan Jepang saat ini memiliki kesepakatan
kemitraan ekonomi atau Indonesia Japan Economic Partnership Agreement
(EPA). "Jepang melihat Indonesia sebagai mitra strategis," kata mantan
Menteri Sekretaris Negara itu.
Hatta menyatakan, dalam EPA itu ada dua hal yang mesti dipertegas
lagi yaitu komitmen mendorong industri kecil dan berkaitan Jaminan
terhadap 500 calon tenaga perawat dan tenaga pelayan kesehatan untuk
bekerja di Jepang. "Pihak Jepang akan memperpanjang pelatihan di
Indonesia menjadi 6 bulan dengan biaya dari Jepang," kata politisi
Partai Amanat Nasional itu.
Sumber: http://nasional.kontan.co.id/news/kadin-jepang-akan-dukung-pembangunan-infrastruktur-1/2010/11/18