Investasi tanah di kawasan industri naik 150% di kuartal I 2011
Oleh Noverius Laoli -
Selasa, 19 April 2011 | 13:10 WIB
JAKARTA. Menurut riset konsultan properti Cushman and Wakefield
Indonesia, permintaan tanah industri siap bangun kembali pada kuartal
pertama 2011 mencapai rekor terbaru dalam lima tahun terakhir yakni
seluas 320 hektare (ha). Jumlah itu meningkat 150% dari kuartal IV 2010
dan lebih besar tujuh kali lipat dari periode yang sama di tahun 2010.
Kawasan
industri seperti di Bekasi, Karawang dan Purwakarta masih menjadi
lokasi favorit. Sekitar 98% dari keseluruhan penjualan tanah industri
selama kuartal I 2011 berasal dari ketiga lokasi itu. "Sisa 2% berasal
dari kawasan industri di Serang dan Tangerang," ujar Wira Agus,
Associate Director of Industrial Department, PT Cushman & Wakefield
Indonesia.
Umumnya kawasan industri ini digunakan untuk membangun
pabrik kimia dan suku cadang produk otomotif. Sekretaris Perusahaan PT
Kawasan Industri Jababeka Tbk Mulyadi Suganda bilang, penjualan tanah
industri sepanjang kuartal I 2011 naik 400% atau seluas 23 ha dibanding
kuartal I 2010 yang hanya laku seluas 6 ha.
"Peringkat Indonesia
yang sudah memasuki level BB+ satu tahap di bawah investment grade ini
menjadi angin segar. Hal ini menyebabkan aliran dana asing makin kuat
memasuki Indonesia dan mendukung pertumbuhan perekonomian yang lebih
baik. Para investor baik lokal maupun asing berani untuk berekspansi,"
katanya.
Karena permintaan tinggi, harga jual pun mengalami
peningkatan. Dibanding kuartal I 2010, harga jual tanah di kawasan
industri sekitar 15%-20% di kuartal I tahun ini. Harga penjualan tanah
di Jababeka saat ini sekitar US$ 80 per meter persegi (m2).
Jababeka
mencatat, sampai akhir Maret 2011 penjualan tanah di kawasan industri
Jababeka masih dikuasi lokal sekitar 80% sementara sisanya berasal dari
asing, yakni Jepang sekitar 10%, Malaysia 5% dan Korea 2%.
Mulyadi
memproyeksikan penjualan tanah industri pada kuartal ke II tahun ini
akan terus meningkat dan mencapai target penjualan seluas 40 ha pada
akhir tahun. "Target ini tumbuh 20% dari penjualan kami 2010," imbuh
Mulyadi.